Panduan Servis Lampu Hemat Energi Bagi Pemula
Lampu Hemat Energi (LHE) atau lampu neon bohlamp bila sudah digunakan dalam jangka waktu tertentu pasti akan mati. Kebanyakan orang langsung membuangnya dan membeli yang baru. Namun bagi yang hobi otak-atik atau ngoprek, lampu mati bisa dijadikan hobi dan bisnis yang menguntungkan dengan membuka jasa servis lampu LHE mati (jarang ada lho). Pada umumnya lampu LHE yang sudah mati masih bisa dipakai lagi beberapa komponennya, kalau diitung-itung masih lebih irit memperbaiki dari pada beli yang baru khususnya lampu merek Philips.
Berikut langkah memperbaiki lampu hemat energi (LHE):
Saya ambil contoh lampu philips genie 11 watt
Mylar stater H3A272J 1000 Volt
Mylar H2J222J 630 Volt
Transistor MJE13003
Transistor MJE13001
Kapasitor keramik 4,7nf 2000 Volt
Resistor SMD chip R220
Elco 4,7uf 450 Volt
Dioda 1N4007
Resistor 24 Ohm 0,25 Watt
Resistor 33 Ohm 0,25 Watt
Resistor 510 K Ohm 0,25 Watt
Berikut langkah memperbaiki lampu hemat energi (LHE):
- Sediakan alat - alat sbb:
- Multitester/multimeter, gunanya untuk mengukur nilai komponen, mengetahui rusak tidaknya suatu komponen. Cara mengkalibrasi multitester analog: atur setingan pada skala 100 ohm, tempelkan terminal positif dan negatif, putar tombol pengatur kalibrasi, jarum harus tepat menunjuk angka nol
- Obeng minus / tespen, gunanya untuk mencongkel body lampu
- Solder, gunanya untuk melepas atau menyolder komponen
- Timah solder, gunanya untuk melekatkan komponen pada PCB
- Tang potong, gunanya untuk memotong kawat komponen / kabel
- Pinset, gunanya untuk memegang komponen waktu disolder / dilepas
- Masker, gunanya untuk melindungi hidung kita dari menghisap gas CO2 dan timah yang menguap hasil solderan
- Kipas hisap / blower bila ada
- Komponen-komponen lampu neon bohlamp yang gampang rusak:
- Kapasitor milar, cirinya bila rusak kelihatan gosong (hitam) atau bila diukur menggunakan multitester (skala 10K) jarum akan bergerak tidak beraturan (meloncat-loncat) atau menunjukkan nilai tidak tentu, berubah-ubah
- Kapasitor elco, cirinya bila rusak akan menggelembung atau pecah pada bagian atasnya
- Filamen lampu (kaca lampu), cirinya bila rusak/putus ada bagian kaca yang menghitam dan bila diukur menggunakan multitester jarum tidak bergerak atau tidak menunjukkan nilai tertentu.
- Resistor, cirinya bila rusak pada bagian badannya pecah atau berwarna gosong (hitam)
- Transistor, cirinya rusak bila diukur menggunakan multitester jarum mencapai skala penuh atau berada pada skala paling rendah. Cara mengukur transistor: untuk transistor NPN pengukurannya: negatif terminal multitester dihubungkan dengan basis, sedang positif terminal multitester dihubungkan dengan emitor dan colector. Untuk transistor PNP pengukurannya: negatif terminal multitester dihubungkan dengan emitor dan colector, sedang positif terminal multitester dihubungkan dengan basis. Seperti terlihat pada gambar di bawah.
- Dioda, cara mengukur dioda: cirinya dioda yang masih baik, bila diukur menggunakan multitester: positif terminal dihubungkan pada dioda yang ada gelangnya (katoda), sedang negatif terminal multitester dihubungkan pada anoda, jarum menunjuk skala atau nilai tertentu dan tidak mendekati skala maksimal, tandanya dioda masih baik. Sebaliknya jika terminal multitester dipasang kabalikannya jarum juga bergerak atau menunjuk skala maksimal, tandanya dioda short/rusak. Dioda yang masih baik akan terlihat seperti gambar di bawah ini pada saat diukur
- Kumparan / coil, cirinya rusak bila kawat emailnya berwarna gosong (hitam). Cara mengetahui coil masih baik atau tidak: coil yang rusak bila diukur dengan multitester kedua ujungnya, jarum tidak bergerak atau tidak menunjuk skala / nilai tertentu, tandanya coil putus.
- Langkah - langkah memperbaiki lampu hemat energi yang mati:
- Bongkar lampu dengan mencongkelnya, beda merek beda posisi mencongkelnya, untuk lampu merek Philips model tornado kebanyakan pada anak panah merah seperti gambar di atas, untuk merek lain biasanya di tengah-tengah nama mereknya. Bagi pemula biasanya mengalami kesulitan dalam mencongkel, tapi kalau sudah terbiasa mudah, oleh karenanya berhati-hatilah dalam mencongkel, jangan sampai tangan anda terluka, pakailah pelindung sarung tangan saat mencongkel.
- Periksa kaki filamen lampu dengan multitester pada skala 100 ohm, terminal positif atau negatif terbalik tidak masalah. Untuk filamen yang bentuknya U kaki p1 dengan negatif terminal, kaki p2 dengan positif terminal atau sebaliknya, kemudian kaki p3 dengan negatif terminal, kaki p4 dengan positif terminal atau sebaliknya, jika jarum multitester pada pemeriksaan kedua-duanya bergerak berarti filamen bagus. Jika salah satu pemeriksaan saja yang bergerak jarumnya berarti salah satu filamen putus, buang di tempat yang aman filamen (kaca) yang putus tersebut. Ganti filamen yang putus dengan yang baru atau ganti dengan stok lampu mati lainnya yang masih baik filamennya jika ada. Untuk filamen spiral/tornado ukur kaki filamen terdekat. Agar tidak salah persepsi dalam menentukan jalur hubungan p1, p2, p3 dan p4, perlu dipahami tidak semua lampu LHE skema rangkaiannya sama. Skema lampu LHE cara kerjanya mirip rangkaian inverter, output dari salah satu transistornya menjadi input bagi transistor lainnya. Ada p2 dan p3 yang dihubungkan dengan milar stater sedangkan p1 terhubung dengan kedua output koil trafo. Ada juga p2 dan p3 yang terhubung langsung dengan output koil trafo sedangkan p1 terhubung dengan milar starter yang terhubung dengan salah satu output koil trafo.
- Periksa kapasitor milar apakah gosong atau tidak. Jika gosong lepas dengan solder dan ganti dengan yang baru yang nilainya sama, pemasangan kakinya boleh terbalik, jika tidak tahu nilai kapasitornya karena gosong, pakai saja milar H2J222J 630 Volt yang banyak dipasaran dan untuk milar staternya pakai saja H3A272J 1000 Volt, lebih tinggi nilai voltasenya (V) lebih baik.
- Periksa kapasitor elco apakah menggelembung, pecah bagian atasnya atau tidak. Jika tidak menggelembung atau tidak pecah bagian atasnya berarti elco masih baik. Ukur pula hambatannya menggunakan multitester (skala 10K) untuk memastikan, bila jarum bergerak menunjuk angka tertentu berarti elco masih baik, jika jarum tidak bergerak berarti elco sudah tidak baik, atau bila jarum bergerak meloncat-loncat tandanya elco sudah rusak. Hati-hati ketika mengganti dengan elco yang baru, karena biasanya elco yang masih berada pada rangkaian lampu masih menyimpan sejumlah listrik statis, groundkan terlebih dahulu untuk menghilangkan listrik statisnya, dan pada saat memasang elco yang baru, pastikan polaritas positif negatifnya jangan sampai terbalik karena bisa meledak kalau terbalik, oleh karenanya sebelum melepas elco yang rusak catat letak kaki positif dan negatifnya.
- Periksa resistornya apakah ada yang pecah atau gosong bodinya, ukur dengan multitester apakah sesuai nilainya dengan warna cincin pada bodynya.
- Periksa dioda, dioda jarang sekali rusak, meski saat diukur menggunakan multitester dengan terminal negatif atau positif bolak balik jarum bergerak, belum tentu menandakan dioda rusak karena skema rangkaian lampu berbeda merek kadang - kadang dibuat terhubung seperti itu. Langkah paling sederhana amati saja bodinya apakah gosong atau tidak. Langkah yang lebih teliti, lepas dioda dari solderannya kemudian ukur dengan multitester dengan terminal negatif atau positif bolak balik bergantian, bila jarum bergerak kedua-duanya berarti dioda sort/rusak. Tapi langkah ini jarang dilakukan karena biasanya dioda masih dalam keadaan baik meski lampu sudah mati. Hati-hati ketika mengganti dengan dioda yang baru pastikan polaritas anoda katodanya jangan terbalik. Sebelum melepas dioda yang rusak, catat letak kaki anoda dan katodanya terlebih dahulu.
- Periksa transistor. Biasanya lampu LHE yang sudah mati, transistornya sudah tidak baik kondisinya meskipun tidak rusak dan masih bisa dipakai lagi untuk keperluan perangkat elektronik lainnya. Dianjurkan diganti dengan yang baru dan ganti juga kedua resistor terdekat yang terhubung. Tidak dianjurkan mengukur transistor saat masih terpasang pada rangkaian karena tidak akurat. Langkah yang lebih teliti, lepas transistor dari solderannya ukur sesuai jenis transistornya apakah NPN atau PNP. Berhati-hati ketika mengganti transistor yang baru karena beda merek transistor beda letak kaki emitor dan basisnya. Transistor yang sering dipakai pada lampu neon bohlamp biasanya jenis NPN dengan seri 13001, 13003, 13005, 13007, dll. Sebagai pedoman, cara menentukan kaki-kaki transistor: kaki basis terhubung dengan dioda yang ada gelangnya dan resistor yang mempunyai hambatan lebih besar, sedang kaki emitor terhubung dengan dioda yg tidak ada gelangnya dan resistor yang mempunyai hambatan lebih kecil, dan kaki kolektor selalu ditengah. Cara menentukan kaki transistor baru seperti seri di atas: untuk menentukan kaki basis emitor pada transistor yang baru, caranya hubungkan kaki transistor paling kiri dengan terminal negatif multitester dan kaki colector yang ditengah dengan terminal positif multitester, jika jarum bergerak atau menunjuk skala tertentu tandanya kaki yang terhubung dengan terminal negatif multitester adalah kaki basis, sedangkan kaki yang tidak dites adalah kaki emitor.
- Periksa coil, apakah gosong atau tidak, ukur dengan multitester pada skala 100 ohm, jika jarum bergerak ke angka nol berarti coil masih baik, jika jarum tidak bergerak tandanya coil putus.
- Jika lampu yang rusak sudah diperbaiki, jangan langsung ditest pada colokan langsung. Buatlah rangkaian anti konslet: seperti gambar di bawah ini menggunakan 1 lampu bowlamp kuning 100 watt jangan kurang dari 100 watt, 1 jek , 1 saklar dan 2 pitingan lampu. Bila saat ditest menggunakan rangkaian anti konslet, lampu yang rusak tadi menyala sedangkan lampu 100 watt tidak, tandanya berhasil, sebaliknya gagal.
Saya ambil contoh lampu philips genie 11 watt
- Bila tidak ada tegangan input pada dioda D1-D4, artinya resistor fuse R0 mati/putus
- Bila elco (CD) yang mati (menggelembung/pecah), cek tegangan output dioda (D1-D4), apakah dapat diukur dengan dc volt meter pada multitester. Bila tidak dapat diukur dengan dc volt meter, artinya dioda jebol sehingga tegangannya berubah menjadi AC.
- Bila lampu berkedip, cek tegangan output elco, pastikan tegangannya antara input PLN / sesuai output dioda sampai 400V tapi tidak lebih dari 400V, bila lebih dari 400V ganti elco. Cek tegangan kaki-kaki transistor, colector-basis max 600v, colector-emitor max 300v, emitor-basis max 9v, arus pada colector max 1,5A, bila tegangan dan arus jauh dari harga tersebut, cek milar c1 dan c11, cek R1 dan R2. Bila tegangan tidak jauh atau sama dengan harga tersebut cek c4, c5 dan c6
- bila lampu redup, cek tegangan seperti langkah nomor 3, cek semua milar
- bila lampu mati, selain pengecekan secara fisik komponen, apakah gosong/pecah, termasuk filamen, pengecekan tegangan juga harus dilakukan, urutan pengecekan sebagai berikut: cek tegangan AC input dioda, cek tegangan DC output dioda, cek tegangan DC output elco, cek tegangan DC output transistor, cek tegangan milar stater c5
- Jangan buru-buru mengganti komponen sebelum mengecek semua tegangan input output komponen.
Mylar stater H3A272J 1000 Volt
Mylar H2J222J 630 Volt
Transistor MJE13003
Transistor MJE13001
Kapasitor keramik 4,7nf 2000 Volt
Resistor SMD chip R220
Elco 4,7uf 450 Volt
Dioda 1N4007
Resistor 24 Ohm 0,25 Watt
Resistor 33 Ohm 0,25 Watt
Resistor 510 K Ohm 0,25 Watt